Makna dan Sejarah Ibadah Umrah

Menggali Makna Ibadah Umrah: Sejarah, Filosofi, dan Signifikansinya

Ibadah umrah merupakan salah satu perjalanan spiritual yang penting bagi umat Islam. Lebih dari sekadar melakukan perjalanan fisik ke tanah suci, umrah memiliki sejarah yang kaya, filosofi mendalam di balik setiap ritualnya, dan signifikansi yang besar dalam kehidupan seorang Muslim.

Ibadah umrah memiliki signifikansi besar dalam kehidupan seorang Muslim. Selain menjalankan sunnah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam ibadah ini memperkuat hubungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, memperdalam rasa keimanan, serta menumbuhkan sikap kesabaran dan kerendahan hati.

Ibadah umrah memiliki akar sejarah yang kaya dan berasal dari masa-masa awal Islam. Berikut adalah sejarah singkat tentang ibadah umrah:

Awal Sejarah Ibadah Umrah

• Sejak Zaman Jahiliyah: Umrah bukanlah ibadah yang baru saat kedatangan Islam, tetapi sudah ada sejak zaman Jahiliyah (pra-Islam). Namun, pelaksanaannya pada masa itu tidak terlepas dari praktik-praktik keagamaan yang sering kali berbau kesyirikan dan tidak sesuai dengan ajaran tauhid dalam Islam.

Perubahan dan Penyucian Ibadah Umrah Setelah Kedatangan Islam

• Pengubahan atas Perintah Islam: Setelah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam diutus sebagai nabi, ajaran tauhid dibawa untuk membersihkan dan mengubah cara ibadah umrah yang sebelumnya tercela menjadi suatu ibadah yang murni, bersih dari kesyirikan dan dijalankan sesuai dengan ajaran Islam.
• Peristiwa Hudaibiyah: Sebelum kemenangan di Makkah, pada tahun ke-6 Hijriah, Nabi Muhammad beserta para sahabat melakukan perjalanan untuk umrah ke Makkah. Meskipun pada saat itu tidak berhasil melakukan umrah, peristiwa Hudaibiyah menjadi momen penting dalam menegaskan pentingnya perdamaian dan memberikan contoh bagaimana melakukan umrah secara damai.

Pentingnya Ibadah Umrah dalam Islam

• Keanekaragaman Rangkaian Ibadah: Ibadah umrah terdiri dari serangkaian ritual, seperti tawaf (mengelilingi Ka’bah), sa’i (lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah), serta tahallul (memotong rambut atau mencukur kepala). Setiap ritual ini memiliki makna mendalam dan mengajarkan nilai-nilai spiritual yang penting bagi umat Islam.
• Perwujudan Ketundukan Kepada Allah: Ibadah umrah juga merupakan perwujudan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Melakukan ibadah ini dengan sungguh-sungguh dan penuh kekhusyukan adalah bagian dari kesempurnaan iman dan ketaqwaan seorang Muslim.
• Peluang Pembersihan Diri dan Pengampunan: Umrah juga dianggap sebagai peluang untuk memperbaiki diri, memohon ampunan, serta mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Sejarah Ibadah Umroh

Sejarah umrah memiliki kaitan yang erat dengan kisah Nabi Ibrahim alaihis salam. Kisah perjalanan dan pengorbanan Nabi Ibrahim memegang peranan penting dalam asal-usul umrah.

Pada masa itu, Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail alaihis salam, atas perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi Ibrahim diperintahkan untuk membangun rumah suci ini sebagai tempat ibadah kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membangun) dasar-dasar Ka’bah bersama Ismail seraya berdoa: ‘Ya Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan ini). Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'” (Al-Baqarah: 127)

Sejarah umrah juga terkait dengan kisah istri Nabi Ibrahim, Hajar, dan putranya Ismail Alaihis Salam. Ketika Ibrahim meninggalkan mereka berdua di lembah Makkah atas perintah Allah, Hajar berlari-lari di antara bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air bagi anaknya yang kehausan. Tindakan ketabahan dan kepasrahan Hajar ini kemudian menjadi bagian dari ritual sa’i yang dilakukan selama umrah.

Sejarah umrah juga berakar dari zaman Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam. Ibadah ini memiliki hubungan erat dengan kisah perjalanan beliau dari kota Makkah ke Madinah, sebelum beliau melaksanakan ibadah haji pada tahun-tahun terakhir hidupnya. Umroh memiliki tautan sejarah yang kuat dengan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan Nabi serta peristiwa-peristiwa dari masa-masa awal Islam.

Filosofi di Balik Setiap Ritual Umrah

• Tawaf: Tawaf merupakan ritual umroh yang melambangkan kesetiaan dan kepatuhan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Melakukan tujuh kali putaran mengelilingi Ka’bah menegaskan bahwa Allah adalah pusat dari segala kehidupan.
• Sa’i: berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah, mengingatkan pada ketabahan dan keteguhan Hajar, istri Nabi Ibrahim Alaihis Salam, ketika mencari air untuk putranya Ismail Alaihis Salam.
• Tahallul: memotong rambut atau mencukur kepala sebagai akhir dari umrah, melambangkan kesederhanaan, penyucian diri, dan kembali ke kehidupan dunia yang lebih murni.

Signifikansi dalam Kehidupan Seorang Muslim

• Kesempatan untuk Membenahi Diri: Umrah dapat menjadi kesempatan untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperdalam hubungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala.

• Pembelajaran dan Pemahaman Lebih Mendalam: Perjalanan umrah memberikan pemahaman tentang sejarah Islam, nilai-nilai kehidupan, serta filosofi di balik setiap ritual.

• Pengalaman Kebersamaan dan Kesejahteraan: Ibadah umrah sering dilakukan bersama dengan keluarga atau komunitas, menciptakan momen kebersamaan dan kesejahteraan spiritual bersama.

• Memupuk Kesabaran dan Keteguhan Hati: Setiap ritual dalam umrah mengajarkan kesabaran, keteguhan hati, serta keikhlasan dalam menjalani perjalanan kehidupan.

Ibadah umrah tidak hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Melalui ritual-ritualnya, umat Muslim menggali makna kepatuhan, kesetiaan, kesederhanaan, dan kesabaran dalam menjalani kehidupan. Umrah bukanlah hanya ibadah, melainkan sebuah pengalaman untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Yuk umrah bareng Sunna Travel.