
Melakukan Umroh dengan Hati yang Ikhlas: Cara Rasulullah Menunjukkan Ketulusan Ibadah
Ikhlas Sebagai Kunci Umroh yang Diterima
Ikhlas adalah pondasi dari setiap ibadah, termasuk umroh. Allah ﷻ berfirman:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus…”
(QS. Al-Bayyinah: 5)
Dalam konteks umroh, keikhlasan berarti melakukan perjalanan suci ini hanya untuk mencari ridha Allah ﷻ, bukan untuk pamer, mencari pujian, atau sekadar mengikuti tren. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Banyak jamaah tergoda untuk menampilkan ibadahnya di media sosial, bahkan sebelum niatnya mantap. Padahal, tanpa ikhlas, ibadah sebesar apapun bisa menjadi hampa. Artikel ini akan membahas bagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam mencontohkan ketulusan dalam ibadah, tata cara umroh sesuai sunnah, hikmah yang bisa kita ambil, serta tips menjaga hati tetap bersih dari riya.
Mengapa Keikhlasan Menjadi Syarat Utama Umroh?
Keikhlasan menjadikan ibadah bernilai di sisi Allah ﷻ. Jika niat tercampur untuk dunia, maka Allah bisa menolak amal tersebut. Dalam hadits qudsi disebutkan:
“Aku adalah Zat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa mengerjakan suatu amal lalu ia menyekutukan Aku dengan selain-Ku dalam amal itu, maka Aku tinggalkan ia dan sekutunya.”
(HR. Muslim)
Bayangkan seseorang berangkat umroh, tapi niatnya setengah untuk ibadah, setengah lagi untuk menunjukkan status sosial. Secara lahiriah ia tampak beribadah, namun secara batin amalnya terancam sia-sia.
Cara Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam Menunjukkan Ketulusan Ibadah
-
Menyembunyikan amal jika memungkinkan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sering melakukan ibadah secara sembunyi-sembunyi agar terhindar dari riya, kecuali jika memang perlu diajarkan. -
Tidak mencari pujian
Beliau melarang sahabat untuk berlebihan memuji orang yang beribadah. Puji-pujian bisa menjadi racun yang merusak niat. -
Mengajarkan doa memohon keikhlasan
Salah satu doa yang diajarkan beliau:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang aku tidak mengetahuinya.”
Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah Rasulullah
Berikut adalah panduan umroh sesuai sunnah yang diambil dari hadits-hadits shahih:
1. Persiapan Sebelum Berangkat
-
Niat ikhlas semata-mata karena Allah.
-
Memastikan berangkat melalui agen travel umroh resmi yang terdaftar di Kemenag (cek di sini – outbound link).
-
Mengikuti manasik umroh sesuai sunnah yang diajarkan ustadz berilmu.
2. Miqat
-
Miqat makani ditentukan sesuai lokasi datangnya jamaah: Dzul Hulaifah (Biru Ali) bagi penduduk Madinah, Yalamlam, Qarnul Manazil, dll.
-
Di miqat, mandi sunnah, memakai pakaian ihram, lalu niat umroh:
“Labbaika ‘umrotan”
3. Memasuki Masjidil Haram
-
Masuk dengan kaki kanan sambil berdoa.
-
Pandangan tertuju ke Ka’bah sambil bertakbir dan berdoa memohon kemudahan.
4. Tawaf
-
Dimulai dari Hajar Aswad, mengusap atau memberi isyarat tangan sambil membaca: “Bismillah, Allahu Akbar”.
-
Tujuh putaran berlawanan arah jarum jam.
-
Disunnahkan berlari-lari kecil (raml) pada tiga putaran pertama bagi laki-laki.
-
Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca:
“Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qina ‘adzaban-nar.”
5. Sa’i
-
Dimulai dari Shafa, menghadap Ka’bah, bertakbir, berdoa.
-
Berjalan menuju Marwah, berlari kecil di antara tanda hijau bagi laki-laki.
-
Tujuh kali perjalanan dihitung dari Shafa ke Marwah sebagai satu kali.
6. Tahallul
-
Memotong rambut minimal tiga helai (wanita) atau mencukur habis/gundul (laki-laki).
-
Setelah tahallul, semua larangan ihram menjadi halal.
Hikmah di Balik Keikhlasan Saat Umroh
-
Menghapus dosa
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Umroh ke umroh berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasan selain surga.” (HR. Bukhari-Muslim) -
Meningkatkan kualitas ibadah lainnya
Hati yang ikhlas dalam umroh akan terbiasa ikhlas dalam shalat, zakat, dan amal lainnya. -
Mendapat ketenangan hati
Ikhlas membebaskan hati dari tekanan ingin dipuji orang.
Bahaya Riya dalam Umroh
-
Menghilangkan pahala
-
Membuat ibadah menjadi beban
-
Menumbuhkan kesombongan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyebut riya sebagai syirik kecil.
Tips Menjaga Keikhlasan Selama Umroh
-
Perbanyak dzikir dan doa memohon keikhlasan.
-
Hindari berlebihan update di media sosial.
-
Fokus pada ibadah, bukan belanja atau wisata semata.
-
Mengingat bahwa semua amal akan dihisab oleh Allah ﷻ.
Memilih Agen Umroh Sesuai Sunnah dan Terpercaya
Banyak jamaah tergoda dengan paket umroh murah, tapi lupa memeriksa legalitas. Pastikan:
-
Terdaftar di Kemenag.
-
Memberikan bimbingan tuntunan umroh sesuai sunnah Rasul.
-
Memiliki pembimbing atau muthawif yang paham fikih.
Sunna Travel, misalnya, menyediakan paket umroh sunnah dengan pembimbing berilmu dan pelayanan profesional. (Internal link ke halaman paket Sunna Travel).
Kesimpulan
Umroh yang diterima bukan hanya soal tata cara yang benar, tapi juga hati yang bersih dari riya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam mencontohkan ibadah penuh ketulusan, dan itu yang harus kita tiru.
🔗 Rekomendasi Baca Juga:
-
Sunnah yang Diajarkan Rasulullah dalam Umroh yang Harus Anda Terapkan
- Rukun & Sunnah Manasik Umrah: Doa Perlindungan dan Kesehatan Saat Umrah
- Tempat Berbelanja Souvenir di Makkah: Panduan untuk Jamaah Umrah dan Haji