
Tata Cara Tawaf Sesuai Sunnah: Mengikuti Langkah-Langkah Rasulullah
Pendahuluan
Tata cara tawaf sesuai sunnah adalah amalan penting yang harus dipahami oleh setiap jamaah yang melaksanakan ibadah umrah maupun haji. Tawaf merupakan salah satu rukun utama dalam ibadah di Baitullah, sehingga tidak sah ibadah umrah dan haji tanpa melakukannya dengan benar. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam telah mencontohkan tata cara tawaf yang benar, dan para sahabat meriwayatkannya secara detail sehingga kita bisa meneladaninya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah tawaf sesuai sunnah Rasulullah, mulai dari persiapan hingga doa penutup. Semua penjelasan akan disertai dalil dari Al-Qur’an dan hadits, serta tips praktis agar jamaah bisa melaksanakan tawaf dengan khusyuk dan tenang.
Pengertian Tawaf dalam Islam
Tawaf secara bahasa berarti berputar mengelilingi sesuatu. Dalam syariat Islam, tawaf adalah ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dengan tata cara tertentu. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka’bah).”
(QS. Al-Hajj: 29)
Ibadah ini bukan sekadar berjalan mengelilingi bangunan, tetapi bentuk penghambaan dan pengagungan kepada Allah Ta’ala. Tawaf juga menjadi simbol kesetiaan seorang hamba yang menjadikan Allah sebagai pusat kehidupannya.
Macam-Macam Tawaf
Sebelum masuk ke tata cara tawaf sesuai sunnah, penting untuk mengetahui jenis-jenis tawaf:
-
Tawaf Qudum
Tawaf selamat datang bagi jamaah haji yang baru tiba di Makkah. -
Tawaf Ifadah
Tawaf rukun haji yang dilakukan setelah wukuf di Arafah. -
Tawaf Wada’
Tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Makkah. -
Tawaf Umrah
Tawaf yang menjadi rukun dalam ibadah umrah.
Semua tawaf memiliki tata cara yang sama, hanya niatnya yang membedakan.
Syarat-Syarat Sah Tawaf
Agar tawaf sah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
-
Suci dari hadats besar dan kecil
Tawaf tidak sah tanpa wudhu, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam:
“Tawaf di Ka’bah sama dengan shalat, kecuali boleh berbicara di dalamnya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban) -
Menutup aurat
Berlaku sebagaimana shalat. -
Tawaf dilakukan 7 putaran penuh
Dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad. -
Ka’bah selalu berada di sisi kiri jamaah
Tidak boleh membelakangi Ka’bah saat tawaf. -
Dilakukan di dalam Masjidil Haram
Tidak sah tawaf dari luar area masjid.
Tata Cara Tawaf Sesuai Sunnah
Berikut adalah langkah-langkah tata cara tawaf sesuai sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam:
1. Niat Tawaf
Sebelum memulai, niatkan dalam hati untuk melakukan tawaf karena Allah. Tidak perlu melafalkan niat dengan suara keras. Cukup hadirkan niat:
“Saya niat tawaf mengelilingi Ka’bah tujuh putaran untuk ibadah umrah/haji karena Allah Ta’ala.”
2. Memulai dari Hajar Aswad
-
Berdiri sejajar dengan Hajar Aswad.
-
Angkat tangan sambil membaca:
“Bismillahi Allahu Akbar.”
-
Jika memungkinkan, cium Hajar Aswad (istilam). Jika tidak, cukup sentuh dengan tangan atau isyarat dari jauh.
3. Posisi Ka’bah di Sebelah Kiri
Selama tawaf, Ka’bah harus selalu berada di sisi kiri. Jamaah berjalan mengelilingi Ka’bah dengan penuh khusyuk, tidak boleh memotong jalur.
4. Raml (Berjalan Cepat) pada Tiga Putaran Pertama
Untuk jamaah laki-laki, disunnahkan raml yaitu berjalan agak cepat dengan langkah pendek pada tiga putaran pertama. Hal ini dicontohkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam saat haji wada’.
5. Menutup Bahu Kanan (Idhtiba’)
Bagi laki-laki, pada saat tawaf disunnahkan membuka bahu kanan dengan menyampirkan kain ihram dari bawah ketiak kanan lalu disilangkan ke bahu kiri.
6. Bacaan Saat Tawaf
Tidak ada doa khusus yang wajib. Jamaah bebas membaca dzikir, doa, atau ayat Al-Qur’an. Namun, ada doa yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad:
“Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qina ‘adzaban-nar.”
(QS. Al-Baqarah: 201)
7. Menyentuh Rukun Yamani
Jika memungkinkan, sentuh Rukun Yamani tanpa mencium tangan. Jika tidak, lanjutkan berjalan tanpa isyarat.
8. Menyelesaikan 7 Putaran
Tawaf dilakukan sebanyak tujuh kali putaran. Setiap kali sampai di Hajar Aswad, itu dihitung satu putaran.
9. Shalat Sunnah Dua Rakaat
Setelah selesai, disunnahkan shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim jika memungkinkan. Jika penuh, bisa di bagian lain Masjidil Haram.
10. Minum Air Zamzam
Setelah tawaf, sunnah untuk minum air zamzam dan berdoa sesuai keinginan.
Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Tawaf
Banyak jamaah melakukan kesalahan dalam tawaf, di antaranya:
-
Tidak berwudhu saat tawaf.
-
Memotong jalur tawaf.
-
Menganggap ada doa khusus untuk setiap putaran (padahal tidak ada dalil sahih).
-
Berdesakan berlebihan untuk mencium Hajar Aswad.
-
Tidak menjaga kekhusyukan dengan banyak berbicara atau selfie.
Hikmah Tawaf Sesuai Sunnah
Mengikuti tata cara tawaf sesuai sunnah membawa banyak hikmah, di antaranya:
-
Menghidupkan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
-
Meningkatkan kekhusyukan karena mengikuti tuntunan yang benar.
-
Menghindari kesalahan ibadah yang bisa membatalkan tawaf.
-
Menjadi sarana dzikir dan doa yang mendekatkan diri kepada Allah.
-
Melatih kesabaran karena harus bersabar di tengah keramaian jamaah.
Tips Praktis Saat Tawaf
-
Lakukan tawaf dengan tenang, jangan terburu-buru.
-
Jangan memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad jika berdesakan.
-
Gunakan doa-doa pendek agar lebih mudah dihafal.
-
Bagi jamaah wanita, usahakan tawaf di area atas agar lebih tenang.
-
Ikuti arahan petugas Masjidil Haram untuk menjaga ketertiban.
Penutup
Tata cara tawaf sesuai sunnah adalah teladan yang diwariskan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Dengan memahami langkah-langkahnya, jamaah bisa melaksanakan tawaf dengan benar, sah, dan penuh kekhusyukan. Tawaf bukan sekadar berjalan mengelilingi Ka’bah, tetapi simbol kecintaan seorang hamba kepada Allah Ta’ala.
Semoga kita semua dimudahkan Allah untuk mengunjungi Baitullah dan dapat melaksanakan tawaf sesuai sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Aamiin.