Zam Zam Square Jalan Raya Condet
+62 813 9800 2220

Menjaga Kesucian Hati Selama Umroh: Etika dan Adab Beribadah Sesuai Sunnah

Menjaga Kesucian Hati Selama Umroh: Etika dan Adab Beribadah Sesuai Sunnah

Menjaga Kesucian Hati Selama Umroh: Etika dan Adab Beribadah Sesuai Sunnah

menjaga kesucian hati selama umroh sesuai sunnah

Pendahuluan

Menjaga kesucian hati selama umroh sesuai sunnah adalah hal yang sangat penting. Umroh bukan sekadar perjalanan ibadah fisik, tetapi juga perjalanan hati menuju Allah Ta’ala. Setiap langkah, doa, dan amalan memiliki makna mendalam.

Sayangnya, banyak jamaah hanya fokus pada ritual lahiriah, tetapi melupakan adab dan etika batin. Padahal, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam mengajarkan bahwa ibadah harus dilakukan dengan hati yang ikhlas dan penuh ketundukan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menjaga hati tetap bersih, etika yang harus diperhatikan, dan adab berumroh sesuai tuntunan sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam.


Pentingnya Menjaga Hati dalam Ibadah Umroh

Umroh adalah ibadah yang mendekatkan seorang hamba kepada Rabb-nya. Namun, amalan bisa gugur nilainya jika hati tidak dijaga. Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 27)

Ayat ini menegaskan bahwa kualitas ibadah tergantung pada ketakwaan hati. Maka, menjaga kesucian hati selama umroh menjadi kunci diterimanya amal.

Tanda Hati yang Ikhlas Saat Umroh

  1. Tidak merasa riya atau ingin dipuji ketika beribadah.

  2. Tidak mudah marah atau tersinggung ketika menghadapi keramaian jamaah.

  3. Selalu berlapang dada terhadap segala ketentuan Allah.

  4. Fokus hanya untuk mengharap ridha Allah, bukan mencari pujian manusia.


Etika Umroh Sesuai Sunnah

Adab dalam beribadah bukan hanya soal gerakan, tetapi juga soal sikap hati. Berikut etika umroh sesuai sunnah yang perlu diperhatikan:

1. Memurnikan Niat

Niat adalah ruh ibadah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari & Muslim)

Maka, niatkan umroh hanya untuk Allah, bukan untuk status sosial, bisnis, atau sekadar jalan-jalan.

2. Menjaga Lisan

Lisan bisa membawa pahala besar, tapi juga bisa merusak ibadah. Hindari:

  • Mengeluh tentang fasilitas atau keadaan.

  • Membicarakan keburukan orang lain.

  • Membuat keributan di tempat suci.

3. Menahan Emosi

Keramaian di Tanah Suci sering menguji kesabaran. Maka, jamaah harus mampu menahan amarah. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

4. Berpakaian Sesuai Syariat

Bagi laki-laki, mengenakan kain ihram dengan benar. Bagi perempuan, berpakaian longgar, menutup aurat, dan tidak tabarruj.

5. Menghormati Sesama Jamaah

Etika sederhana seperti mendahulukan yang lebih tua, tidak mendorong, dan menjaga kebersihan sangat dianjurkan.


Adab Sebelum Berangkat Umroh

Sebelum menunaikan umroh, ada beberapa adab yang diajarkan ulama:

  1. Bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa.

  2. Memperbanyak sedekah agar hati lebih lembut.

  3. Meminta maaf kepada keluarga dan kerabat.

  4. Menulis wasiat bila diperlukan.

  5. Mempersiapkan bekal halal dan cukup agar ibadah lebih tenang.


Adab Saat Ihram

Ihram adalah momen sakral dalam umroh. Menjaga hati sangat penting.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Membaca talbiyah dengan penuh kekhusyukan.

  • Menghindari ucapan sia-sia.

  • Menahan diri dari hal-hal yang dilarang dalam ihram (seperti mencabut rambut, memakai wangi-wangian, atau berburu).


Adab Selama Tawaf

Tawaf adalah ibadah yang mengelilingi Ka’bah dengan hati yang tunduk.

  • Jangan sibuk selfie di sekitar Ka’bah.

  • Jangan dorong-dorongan untuk mencium Hajar Aswad.

  • Baca doa dengan tartil, bukan dengan teriak-teriak.

  • Fokus merenungi kebesaran Allah.


Adab Saat Sa’i

Sa’i mengingatkan kita pada perjuangan Hajar mencari air untuk Ismail.

  • Lakukan dengan penuh kesabaran.

  • Jangan mengeluh meski kaki lelah.

  • Niatkan untuk meneladani keteguhan seorang ibu yang tawakal kepada Allah.


Adab di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Dua masjid ini adalah tempat paling mulia.

  • Perbanyak shalat sunnah.

  • Jangan berisik atau bercanda berlebihan.

  • Jangan makan/minum sembarangan hingga mengotori masjid.

  • Gunakan waktu untuk dzikir, doa, dan membaca Al-Qur’an.


Godaan yang Mengotori Hati Saat Umroh

Ada beberapa godaan yang sering menodai hati jamaah:

  1. Riya’: ingin dipuji karena bisa umroh.

  2. Hasad: iri melihat jamaah lain lebih mudah beribadah.

  3. Ghaflah: lalai karena sibuk dengan duniawi, seperti belanja atau wisata.


Cara Menjaga Hati Tetap Bersih Selama Umroh

  1. Perbanyak dzikir agar hati selalu ingat Allah.

  2. Perbanyak doa terutama doa agar diberikan keikhlasan.

  3. Muroja’ah niat setiap kali merasa lalai.

  4. Membaca Al-Qur’an untuk menenangkan hati.

  5. Bersyukur atas setiap kesempatan ibadah.


Panduan Umroh Sesuai Sunnah untuk Menjaga Hati

Berikut tahapan ringkas umroh sesuai sunnah:

  1. Berniat ihram dari miqat.

  2. Melafalkan talbiyah.

  3. Melakukan tawaf 7 putaran.

  4. Shalat sunnah 2 rakaat di belakang Maqam Ibrahim.

  5. Minum air Zamzam dengan doa.

  6. Melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah.

  7. Tahallul (memotong rambut).

Semua tahapan ini harus diiringi dengan hati yang ikhlas.


Kesalahan yang Sering Dilakukan Jamaah

  • Lebih sibuk belanja daripada beribadah.

  • Melakukan doa bersama dengan pengeras suara hingga mengganggu jamaah lain.

  • Menganggap ibadah hanya formalitas, tanpa penghayatan.

  • Tidak menjaga adab di hotel, bus, dan tempat umum.


Penutup

Menjaga kesucian hati selama umroh sesuai sunnah adalah inti dari ibadah. Umroh bukan hanya ritual, tapi juga pendidikan hati agar semakin dekat kepada Allah. Dengan niat ikhlas, menjaga adab, dan meneladani Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, insyaAllah umroh kita diterima dan membawa keberkahan hidup.


🔗 Rekomendasi Baca Juga:


📤 Source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *