
Tata Cara Menghormati Tanah Suci dalam Umroh: Etika Beribadah yang Sesuai Sunnah
Pendahuluan
Tata cara menghormati tanah suci dalam umroh adalah bagian penting dari adab seorang muslim ketika beribadah di Makkah dan Madinah. Tidak cukup hanya menguasai manasik dan rukun umroh, seorang jamaah juga wajib memahami bagaimana menjaga sikap, ucapan, dan perbuatan di tanah yang Allah muliakan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam telah mencontohkan etika beribadah yang benar, agar ibadah tidak hanya sah secara syariat tetapi juga penuh keberkahan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap etika menghormati tanah suci berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat. Dengan mempraktikkannya, insyaAllah ibadah umroh akan menjadi momen yang menguatkan iman, membersihkan hati, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Mengapa Tanah Suci Begitu Mulia?
Tanah Suci Makkah dan Madinah memiliki keutamaan yang tidak dimiliki wilayah lain di muka bumi. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
(QS. Ali ‘Imran: 96)
Keutamaan Makkah di antaranya:
-
Tempat kelahiran Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.
-
Terdapat Ka’bah, kiblat seluruh umat Islam.
-
Dilipatgandakan pahala ibadah di dalamnya.
-
Tanah haram, yang memiliki aturan larangan khusus.
Sedangkan Madinah juga memiliki kemuliaan, sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam:
“Madinah adalah tanah haram di antara dua lava hitamnya. Barangsiapa yang membuat kebid’ahan di dalamnya atau melindungi pelaku bid’ah, maka laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia akan menimpanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Prinsip Utama Menghormati Tanah Suci
Dalam tata cara menghormati tanah suci dalam umroh, ada beberapa prinsip yang menjadi fondasi adab jamaah:
-
Menjaga Niat
-
Umroh harus diniatkan semata-mata karena Allah, bukan untuk pamer atau tujuan dunia.
-
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
-
Menjaga Kesucian Lahir dan Batin
-
Berwudhu sebelum memasuki Masjidil Haram.
-
Menjauhi dosa, ghibah, dan maksiat selama berada di tanah suci.
-
-
Memuliakan Syiar Allah
-
Allah berfirman:
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)
-
Etika Beribadah di Makkah
1. Tidak Mengangkat Suara di Masjidil Haram
Allah melarang meninggikan suara di hadapan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, begitu pula di tempat yang Allah muliakan. Berbicaralah seperlunya dan dengan lembut.
2. Tidak Mengganggu Jamaah Lain
-
Jangan mendorong atau berdesakan.
-
Utamakan keselamatan daripada ambisi menyentuh Hajar Aswad jika situasi berbahaya.
3. Berpakaian Sopan dan Menutup Aurat
-
Pakaian ihram harus bersih dan tidak berparfum.
-
Wanita wajib menutup aurat sesuai syariat tanpa berlebihan dalam berhias.
4. Tidak Membuang Sampah Sembarangan
Menjaga kebersihan adalah bentuk menghormati rumah Allah.
Etika Beribadah di Madinah
1. Mengunjungi Masjid Nabawi dengan Adab
-
Berjalan dengan tenang dan khusyuk.
-
Perbanyak shalat sunnah di dalamnya karena pahalanya berlipat.
2. Menjaga Sunnah saat Ziarah ke Makam Rasulullah
-
Ucapkan salam tanpa mengusap atau mencium tembok makam.
-
Tidak berdoa menghadap kubur, tetapi menghadap kiblat.
3. Tidak Berlebihan dalam Mengagungkan Tempat
-
Jangan meyakini bahwa setiap tempat di Madinah memiliki keutamaan tanpa dalil.
Larangan-Larangan di Tanah Suci
Berdasarkan hadits shahih, di Tanah Haram Makkah dan Madinah terdapat larangan khusus:
-
Tidak boleh memburu atau mengganggu hewan buruan.
-
Tidak boleh memotong tanaman yang tumbuh alami.
-
Tidak boleh membawa senjata untuk menakut-nakuti orang.
-
Tidak boleh melakukan keributan atau kezaliman.
Persiapan Mental dan Spiritual
Agar bisa menghormati tanah suci, jamaah harus mempersiapkan:
-
Ilmu: memahami manasik umroh sesuai sunnah.
-
Kesabaran: menghadapi keramaian dan perbedaan budaya.
-
Kerendahan hati: merasa kecil di hadapan kebesaran Allah.
Adab di Perjalanan Umroh
-
Tidak merokok atau melakukan hal yang mengganggu penumpang.
-
Mematuhi arahan pembimbing atau muthawif.
-
Membaca doa safar dan memperbanyak dzikir.
Penutup
Menghormati tanah suci adalah tanda ketakwaan dan rasa syukur kepada Allah. Tata cara menghormati tanah suci dalam umroh bukan hanya formalitas, tetapi bagian dari ibadah itu sendiri. Semoga Allah menerima umroh kita, mengampuni dosa-dosa, dan mengembalikan kita dengan hati yang bersih.
“Barangsiapa yang mengerjakan haji dan tidak rafats serta tidak berbuat fasik, maka ia pulang seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)